Selasa, 15 Maret 2011

Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Jumat 11 Maret 2011 kemarin terjadi gempa 8.4 sekala ritcher di Jepang, mengingatkan kita pada bencana tsunami di Nangroe Aceh Darrusalam Indonesia. tapi yang paling membuat penasaran aku adalah jumlah korban dan bahaya kebocoran Nuklir di salah satu PLTN di Jepang.
Untuk jumlah korban meninggal di Jepang koq cuman sedikit yaa dibandingkan di Aceh padahal dampak air laut yang menerjang daratan di Jepang hampir cama seperti yang ada di Aceh 7 tahun silam. Korban di Aceh lebih dari 150.000 jiwa sedangkan di Jepang cuman g sampe 20.000 jiwa. pendidikan bencana alam di Jepang sudah diajarkan di usia dini menyebabkan masyarakat Jepang lebih aware terhadap bencana alam. nah bukan maksud ane membandingkan jumlah korban di Jepang ma di Aceh walaupun dalam hati ane kurang seru klo jumlah korban di jepang cuman sedikit...hahahahahahahahahahah.......haha
Yang lebih berbahya lagi adalah adanya kebocoran reaktor nuklir di PLTN Fukushima Jepang. Untuk orang Indonesia mungkin merupakan hal baru, untuk itu ane akan jelaskan tentang prinsip kerja Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)

Apa itu PLTN?
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir atau PLTN adalah sebuah pembangkit daya thermal yang menggunakan satu atau beberapa reaktor nuklir sebagai sumber panasnya. Prinsip kerja sebuah PLTN hampir sama dengan sebuah Pembangkilt Listrik Tenaga Uap, menggunakan uap bertekanan tinggi untuk memutar turbin. Putaran turbin inlah yang diubah menjadi energi listrik. Perbedaannya ialah sumber panas yang digunakan untuk menghasilkan panas. Sebuah PLTN menggunakan Uranium sebagai sumber panasnya. Reaksi pembelahan (fisi) inti Uranium menghasilkan energi panas yang sangat besar.
Daya sebuah PLTN berkisar antara 40 Mwe sampai mencapai 2000 MWe, dan untuk PLTN yang dibangun pada tahun 2005 mempunyai sebaran daya dari 600 MWe sampai 1200 MWe. Sampai tahun 2006 terdapat 443 PLTN yang beroperasi di dunia, yang secara keseluruhan menghasilkan daya sekitar 1/6 dari energi listrik dunia.

Bagaimana Prinsip Kerja PLTN?
Prinsip kerja PLTN sebenarnya mirip dengan pembangkit listrik lainnya, misalnya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Uap bertekanan tinggi pada PLTU digunakan untuk memutar turbin. Tenaga gerak putar turbin ini kemudian diubah menjadi tenaga listrik dalam sebuah generator.



 
Perbedaan PLTN dengan pembangkit lain terletak pada bahan bakar yang digunakan untuk menghasilkan uap, yaitu Uranium. Reaksi pembelahan (fisi) inti Uranium menghasilkan tenaga panas (termal) dalam jumlah yang sangat besar serta membebaskan 2 sampai 3 buah neutron.


Apa tugas utama Keselamatan Reaktor?
Tugas utama keselamatan reaktor adalah mencegah terlepasnya zat-zat radioaktif ke lingkungan baik dalam keadaan operasi normal, gangguan maupun kecelakaan. Tugas ini dilakukan oleh sistem keselamatan raktor. Filosofi keselamatan reaktor adalah “gagal selamat” artinya bila reaktor beroperasi tidak normal sistem keselamatan segera mematikan reaktor dan mengambil tindakan pengamanan secara otomatis. Tujuannya adalah elemen bakar selalu memperoleh pendinginan yang cukup sehingga integritasnya selalu terjaga dan pelepasan zat radioaktif terhindarkan. Oleh karena itu sistem keselamatan reaktor harus mempunyai keandalan yang tinggi. Dia harus berfungsi dalam setiap saat dan setiap keadaan termasuk keadaan bila terjadi bencana alam seperti gempa bumi.
Keandalan yang tinggi ini dicapai dengan jalan:
  1. Kontrol kualitas yang ketat setiap komponen reaktor dari pembuatan sampai pemasangan dengan pengesetan berulang-ulang dengan berbagai cara.
  2. Inspeksi kontinyu selama beroperasi
  3. Didesain dengan prinsip ganda yaitu diversiter dan redudan Diversiter artinya beberapa sistem yang berbeda tetapi mempunyai tugas yang sama. Redudan artiya perangkap sistem dan komponen
  4. Analisis keselamatan yang berisi tanggapan reaktor terhadap gangguan dan kecelakaan yang mungkin terjadi termasuk resikonya. Analisis ini harus menunjukkan bahwa reaktor hanya akan memberikan resiko dibawah batas yang diijinkan meskipun dalam keadaan kecelakaan.
Apa sih tuh Sistem Keselamatan Berlapis?
Dalam teknologi reaktor dikenal istilah sistem keselamatan berlapis yaitu lapisan penghalang terlepasnya zat radioaktif ke lingkungan. Sebagai gambaran disajikan sistem penghalang pada suatu reaktor daya, yaitu:
  • Kristal bahan bakar
  • Kelongsong elemen bakar
  • Bejana tekan
  • Bejana keselamatan
  • Sistem penahan gas dan cairan aktif
  • Perisai biologis
  • Gedung reaktor
  • Sistem tekanan negatif
Bila prisisp-prisip keselamatan ini digunakan dalam pembangunan reaktor, niscaya keselamatan operasi reaktor akan terjamin. Untuk reaktor kecil seperti reaktor riset sistem keselamatannya tidak selengkap reaktor daya.


Apa saja sih jenis PLTN itu?

Pressurized Water Reactor (PWR)

PWR adalah jenis reaktor daya nuklir yang menggunakan air ringan biasa sebagai pendingin maupun moderator neutron. Reaktor ini pertama sekali dirancang oleh Westinghouse Bettis Atomic Power Laboratory untuk kepentingan kapal perang, tetapi kemudian rancangan ini dijadikan komersial oleh Westinghouse Nuclear Power Division. Reaktor PWR komersial pertama dibangun di Shippingport, Amerika Serikat yang beroperasi sampai tahun 1982.

Selain Westinghouse, banyak perusahaan lain seperti Asea Brown Boveri-Combustion Engineering (ABB-CE), Framatome, Kraftwerk Union, Siemens, and Mitsubishi yang mengembangkan dan membangun reaktor PWR ini. Reaktor jenis ini merupakan jenis reaktor yang paling umum. Lebih dari 230 buah reaktor digunakan untuk menghasilkan listrik, dan beberapa ratus lainnya digunakan sebagai tenaga penggerak kapal.

Gambar Skema Reaktor Pressurized Water Reactor (PWR)
 
Pada reaktor jenis PWR, aliran pendingin utama yang berada di teras reaktor bersuhu mencapai 325oC sehingga perlu diberi tekanan tertentu (sekitar 155 atm) oleh perangkat pressurizer sehingga air tidak dapat mendidih. Pemindah panas, generator uap, digunakan untuk memindahkan panas ke aliran pendingin sekunder yang kemudian mendidih menjadi uap air dan menggerakkan turbin untuk menghasilkan listrik. Uap kemudian diembunkan di dalam kondenser menjadi aliran pendingin sekunder. Aliran ini kembali memasuki generator uap dan menjadi uap kembali, memasuki turbin, dan demikian seterusnya

Boiling water reactor (BWR)

Reaktor jenis BWR merupakan rancangan reaktor jenis air ringan sebagai pendingin dan moderator, yang juga digunakan di beberapa Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir. Reaktor BWR pertama sekali dirancang oleh Allis-Chambers dan General Electric (GE). Sampai saat ini, hanya rancangan General Electric yang masih bertahan. Reaktor BWR rancangan General Electric dibangun di Humboldt Bay di California. Perusahaan lain yang mengembangkan dan membangun reaktor BWR ini adalah ASEA-Atom, Kraftwerk Union, Hitachi. Reaktor ini mempunyai banyak persamaan dengan reaktor PWR; perbedaan yang paling kentara ialah pada reaktor BWR, uap yang digunakan untuk memutar turbin dihasilkan langsung oleh teras reaktor.
Gambar Skema Reaktor Boiling Water Reactor (BWR)

Pada reaktor BWR hanya terdapat satu sirkuit aliran pendingin yang bertekanan rendah (sekitar 75 atm) sehingga aliran pendingin tersebut dapat mendidih di dalam teras mencapai suhu 285oC. Uap yang dihasilkan tersebut mengalir menuju perangkat pemisah dan pengering uap yang terletak di atas teras kemudian menuju turbin. Karena air yang berada di sekitar teras selalu mengalami kontaminasi oleh peluruhan radionuklida, maka turbin harus diberi perisai dan perlindungan radiasi sewaktu masa pemeliharaan. Kebanyakan zat radioaktif yang terdapat pada air tersebut beumur paro sangat singkat, misalnya N-16 dengan umur paro 7 detik sehingga ruang turbin dapat dimasuki sesaat setelah reaktor dipadamkan. Uap tersebut kemudian memasuki turbin-generator. Setelah turbin digerakkan, uap diembunkan di kondenser menjadi aliran pendingin, kemudian dipompa ke reaktor dan memulai siklus kembali seperti di atas.

Reaktor Air Didih Lanjut (Advanced Boiling Water Reactor, ABWR)

ABWR adalah reaktor air didih lanjut, yaitu tipe modifikasi dari reaktor air didih yang ada pada saat ini. Perbaikan ditekankan pada keandalan, keselamatan, limbah yang rendah, kemudahan operasi dan faktor ekonomi. Perlengkapan khas ABWR yang mengalami perbaikan desain adalah (1) pompa internal, (2) penggerak batang kendali, (3) alat pengatur aliran uap, (4) sistem pendinginan teras darurat, (5) sungkup reaktor dari beton pra-tekan, (6) turbin, (7) alat pemanas untuk pemisah uap (penurun kelembaban), (8) sistem kendali dijital dan lain-lain.

Reaktor CANDU

Reaktor CANDU atau CANada Deuterium Uranium adalah jenis reaktor air berat bertekanan yang menggunakan Uranium alam oksida sebagai bahan bakar. Reaktor ini dirancang oleh Atomic Energy Canada Limited (AECL) semenjak tahun 1950 di Kanada. Karena menggunakan bahan bakar Uranium alam, maka reaktor ini membuthkan moderator yang lebih efisien seperti air berat
Gambar Skema Reaktor CANDU atau CA Nada Deuterium Uranium

Moderator reaktor CANDU terletak pada tangki besar yang disebut calandria, yang disusun oleh tabung-tabung bertekanan horisontal yang digunakan sebagai tempat bahan bakar, didinginkan oleh aliran air berat bertekanan tinggi yang mengalir melewati tangki calandria ini sampai mencapai suhu 290oC. Sama seperti Reaktor PWR, uap dihasilkan oleh aliran pendingin sekunder yang mendapat panas dari aliran pendingin utama. Dengan digunakannya tabung-tabung bertekanan sebagai tempat bahan bakar, memungkinkan untuk mengisi bahan bakar tanpa memadamkan reaktor dengan memisahkan tabung bahan bakar yang akan diisi dari aliran pendingin.

Reaktor tabung tekan

Reaktor tabung tekan merupakan reaktor yang terasnya tersusun atas pendingin air ringan (ada juga air berat) dan moderator air berat atau pendingin air ringan dan moderator grafit dalam pipa kalandria. Bahan pendingin dan bahan moderator dipisahkan oleh pipa tekan, sehingga bahan pendingin dan bahan moderator dapat dipilih secara terpisah. Pada kenyataannya terdapat variasi gabungan misalnya pendingin air ringan moderator air berat (Steam-Generating Heavy Water Reactor, SGHWR), pendingin air berat moderator air berat (Canadian Deuterium Uranium, CANDU), pendingin air ringan moderator grafit (Channel Type Graphite-moderated Water-cooled Reactor, RBMK). Teras reaktor terdiri dari banyak kanal bahan bakar dan dideretkan berbentuk kisi kubus di dalam tangki kalandria, bahan pendingin mengalir masing-masing di dalam pipa tekan, energi panas yang timbul pada kanal bahan bakar diubah menjadi energi penggerak turbin dan digunakan pada pembangkit listrik. Disebut juga rektor nuklir tipe kanal.

Pebble Bed Modular Reactor (PBMR)

Reaktor PBMR menawarkan tingkat keamanan yang baik. Proyek PBMR masa kini merupakan lanjutan dari usaha masa lalu dan dipiloti oleh konglomerat internasional USA berbasis Exelon Corporation (Commonwealth Edison PECO Energy), British Nuclear Fuels Limited dan South African based ESKOM sebagai perusahaan reaktor.
Gambar Skema PBMR

PBMR menggunakan helium sebagai pendingin reaktor, berbahan bakar partikel uranium dioksida yang diperkaya, yang dilapisi dengan Silikon Karbida berdiameter kurang dari 1mm, dirangkai dalam matriks grafit. Bahan bakar ini terbukti tahan hingga suhu 1600oC dan tidak akan meleleh di bawah 3500oC. Bahan bakar dalam bola grafit akan bersirkulasi melalui inti reaktor karena itu disebut sistem pebble-bed.

Reaktor Magnox
 Gambar Skema Reaktor Magnox

Reaktor Magnox merupakan reaktor tipe lama dengan siklus bahan bakar yang sangat singkat (tidak ekonomis), dan dapat menghasilkan plutonium untuk senjata nuklir. Reaktor ini dikembangkan pertama sekali di Inggris dan di Inggris terdapat 11 PLTN dengan menggunakan 26 buah reaktor Magnox ini. Sampai tahun 2005 ini, hanya tinggal 4 buah reaktor Magnox yang beroperasi di Inggris dan akan didekomisioning pada tahun 2010.

Reaktor Magnox menggunakan CO2 bertekanan sebagai pendingin, grafit sebagai moderator dan berbahan bakar Uranium alam dengan logam Magnox sebagai pengungkung bahan bakarnya. Magnox merupakan nama dari logam campuran yaitu dengan logam utama Magnesium dengan sedikit Aluminium dan logam lainnya, yang digunakan sebagai pengungkung bahan bakar logam Uranium alam dengan penutup yang tidak mudah teroksidasi untuk menampung hasil fisi.
Advanced Gas-cooled Reactor (AGR)

Advanced Gas-Cooled Reactor (AGR) merupakan reaktor generasi kedua dari reaktor berpendingin gas yang dikembangkan Inggris. AGR merupakan pengembangan dari reaktor Magnox. Reaktor ini menggunakan grafit sebagai moderator netron, CO2 sebagai pendingin dan bahan bakarnya adalah pelet Uranium oksida yang diperkaya 2,5%-3,5% yang dikungkung di dalam tabung stainless steel. Gas CO2 yang mengalir di teras mencapai suhu 650oC dan kemudian memasuki tabung generator uap. Kemudian uap yang memasuki turbin akan diambil panasnya untuk menggerakkan turbin. Gas telah kehilangan panas masuk kembali ke teras.
 Gambar Skema Advanced Gas-cooled Reactor (AGR)

Russian Reaktor Bolshoi Moshchnosty

RBMK merupakan singkatan dari Russian Reaktor Bolshoi Moshchnosty Kanalny yang berari reaktor Rusia dengan saluran daya yang besar. Pada tahun 2004 masih terdapat beberapa reaktor RMBK yang masih beroperasi, namun tidak ada rencana untuk membangun reaktor jenis ini lagi. Keunikan reaktor RBMK terdapat pada moderator grafitnya yang dilengkapi dengan tabung untuk bahan bakar dan tabung untuk aliran pendingin.
 Gambar Skema RBMK

Pada rancangan reaktor RBMK, terjadi pendidihan aliran pendingin di teras samapi mencapai suhu 290°C. Uap yang dihasilkan kemudian masuk ke perangkat pemisah uap yang memisahkan air dari uap. Uap yang telah dipisahkan kemudian mengalir menuju turbin, seperti pada rancangan reaktor BWR. Masalah yang dihadapi pada BWR yaitu uap yang dihasilkan bersifat radioaktif juga terjadi pada reaktor ini. Namun, dengan adanya pemisahan uap, maka terdapat waktu jeda yang menurunkan radiasi di sekitar turbin. Dengan menggunakan moderasi netron yang sangat bergantung pada grafit, apabila terjadi pendidihan yang berlebihan, maka aliran pendingin akan berkurang sehingga penyerapan netron juga berkurang, tetapi reaksi fisi akan semakin cepat sehingga dapat menimbulkan kecelakaan.

PLTN DI DUNIA?



STATUS PLTN DI DUNIA
NEGARA PLTN Beroperasi PLTN Dalam Konstruksi
Jumlah Unit Total GW(e) Jumlah Unit Total GW(e)
Amerika Serikat
104
99.21
0
0.00
Perancis
59
63.36
0
0.00
Jepang
56
47.84
1
0.87
Rusia
31
21.74
4
3.78
Inggris
23
11.85
0
0.00
Korea Selatan
20
16.81
0
0.00
Kanada
18
12.60
0
0.00
Jerman
17
20.34
0
0.00
Ukraina
15
13.11
2
1.90
India
15
3.04
8
3.60
Swedia
10
8.92
0
0.00
Spanyol
9
7.59
0
0.00
Cina
9
6.60
2
2.00
Belgia
7
5.80
0
0.00
Taiwan
6
4.88
2
2.60
Republik Ceko
6
3.53
0
0.00
NEGARA PLTN Beroperasi PLTN Dalam Konstruksi
Jumlah Unit Total GW(e) Jumlah Unit Total GW(e)
Slowakia
6
2.44
0
0.00
Swiss
5
3.22
0
0.00
Bulgaria
4
2.72
0
0.00
Finlandia
4
2.68
1
1.60
Hungaria
4
1.76
0
0.00
Brazil
2
1.90
0
0.00
Afrika Selatan
2
1.80
0
0.00
Meksiko
2
1.31
0
0.00
Argentina
2
0.94
1
0.69
Pakistan
2
0.43
1
0.30
Lithuania
1
1.19
0
0.00
Slovenia
1
0.66
0
0.00
Rumania
1
0.66
1
0.66
Belanda
1
0.45
0
0.00
Armenia
1
0.38
0
0.00
Iran
0
0.00
1
0.92
Jumlah 443 369.73 24 18.91

Setelah Chernobyl, apakah orang kapok membuat PLTN?
Penambahan jumlah PLTN setelah kecelakaan Chernobyl di tahun 1986 hingga tahun 2006 ada 104 buah. Dan sejak 2006, dunia sedang membangun 25 buah PLTN.



JUMLAH PLTN DI DUNIA
Wilayah Beroperasi 2006 Dibangun 2006 Jumlah pada 1996 Jumlah pada 1986
Eropa Barat
135*)
1
150
152
Eropa Timur
22
1
20
16
Amerika
128**)
1
135
120
Afrika
2
0
0
2
Ex Uni Sovyet
48
6
49
50
Asia Selatan
17
10
11
7
Asia Timur
91
0
71
48
JUMLAH 443 25 438 395
*)di-shutdown 38 unit PLTN karena sudah tua, daya kecil. Ada tambahan 21 unit PLTN baru.
**)di-shutdown 8 unit PLTN karena sudah tua, daya kecil. Ada tambahan 26 unit PLTN baru.

Apakah orang Asia mampu mengoperasikan PLTN?
Hingga tahun 2006, di Asia Selatan telah beroperasi 16 PLTN dan di Asia Timur 91 PLTN. Sementara yang sedang dibangun ada 9 PLTN di Asia Selatan dan 6 PLTN di Asia Timur. Sedangkan RRC masih membutuhkan 30 PLTN lagi.



JUMLAH PLTN DI ASIA SELATAN
Wilayah Beroperasi 2006 Dibangun 2006 Jumlah pada 1996
India
14
8
6
Iran
0
1
0
Pakistan
2
0
1
Jumlah 16 9 7



JUMLAH PLTN DI ASIA TIMUR
Wilayah Beroperasi 2006 Dibangun 2006 Jumlah pada 1996 Sasaran
Cina
9
3
0
30
Korsel
20
0
7
-
Jepang
56
1
35
-
Taiwan
6
2
6
-
Jumlah 91 6 48 30

Berapa korban kecelakaan nuklir selama ini?
Selama 64 tahun terakhir terjadi 31 kecelakaan yang merenggut korban 539 orang, 186 diantaranya meninggal. Dalam 18 tahun terakhir ada 14 kecelakaan di Industri Kimia yang merenggut korban 64.652 orang, 4.287 diantaranya meninggal. Khusus di Indonesia dalam 5 tahun terakhir ada 76.866 orang korban kecelakaan lalu lintas, 54.733 diantaranya meninggal (30 orang/hari).
 
Kenapa PLTN di Eropa Barat & Amerika ada yang ditutup?
Eropa telah menutup 38 buah PLTN dan Amerika 18 buah PLTN karena sudah tua (kira-kira 20 thn) dan daya kecil (di bawah 100 MW).
Perancis: 11 GCR dimatikan, usia di atas 20 tahun, daya 43 MW s/d 500 MW.
Jerbar dan Jertim setelah bergabung kembali: 6 PLTN ditutup dengan daya 13, 15, 17,23 dan 52 MW dan usia 10 thn keatas. Ada yang menarik 1 PLTN daya 1219 MW hanya berusia 13 bulan ditutup, letaknya pada struktur patahan.
Inggris: 10 PLTN ditutup, dengan daya 15, 41, 100, 166 (2), 173 (2) dan 200-230 (3) MW, usia 18-26 tahun.
Eropa Barat lainnya:
Italia: 4 di-shutdown
Swedia: memutuskan untuk menutup ke 12 PLTN-NYA
Swiss: tidak bergeming untuk menutup PLTN, sehingga tetap ada 5 PLTN.

Kenapa Indonesia merencanakan membangun PLTN, sementara Indonesia kaya akan sumber daya alam yang belum maksimal tergali?
Untuk meningkat pasokan daya listrik yang cenderung defisit, sedangkan sumber daya alam jika digali terus akan habis juga, sedangkan uranium cadangannya melimpah dan tak akan habis.

Jika Indonesia membangun PLTN bukankah itu akan lebih menggantungkan diri kepada negara adidaya, karena bahan bakar dipasok dari mereka?
Dalam jangka pendek benar, tetapi jangka panjang kita berupaya bisa menambang uranium dalam skala produksi sendiri.

Penanganan Lumpur Panas Lapindo yang sudah 5 tahun terjadi saja kita tidak mampu menangani, bagaimana jika bencana yang lebih besar seperti bocornya PLTN menjadi kenyataan?
 Sistem keamana reaktor nuklir itu berlapis-lapis dan menggunakan teknologi tinggi, jadi kemungkinan bocor adalah kecil sekali.
 
Apa peranan BATAN dalam pembuatan PLTN?
Bisa sebagai pemasok tenaga profesional bidang nuklir.
(Catatan : Semua SDM yang terkait dengan pengelolaan zat radioaktif wajib mengantongi sertifikasi kompetensi dan diawasi oleh BAPETEN, termasuk untuk NDT dan PLTN.)

Apa dasar pemilihan tempat untuk pembangunan PLTN?
Berdasarkan tapak survey baik geologi, sosial budaya dan lain-lain
 
Bagaimana mengolah limbah radioaktif hasil PLTN tersebut?
Limbah nuklir diolah menggunakan teknologi tinggi dan dikemas dengan aman dan dapat dikirim kembali ke negara pemasok bahan bakar nuklir tersebut.

Bagaimana nuklir dapat menghasilkan listrik?
Nuklir diproses menghasilkan panas yang akan dipakai menggerakkan turbin pembangkit listrik
 
Bagai manakah desain keamanan dari PLTN?
Desain PLTN berpedoman pada filosofi defense in depth (pertahanan berlapis). Mampu mencegah insiden yang mungkin dapat menjalar menjadi kecelakaan. Mampu mendeteksi dini adanya insiden dan mematikan reaktor secara otomatis. Memiliki sistem keselamatan terpasang yang mencukupi untuk mencegah terjadinya insiden dan untuk menanggulangi konsekuensinya.

Apakah peranan Energi Nuklir dalam pembangkitan Listrik?
Diversifikasi:pasokan energi dalam bentuk listrik Konservasi:penghematan penggunaan sumber daya energi nasional Pelestarian Lingkungan : Mengurangi emisi gas rumah kaca (GHC) secara signifikan
 
Berapa jumlah PLTN sekarang didunia?
Berdasarkan data 2006, jumlah PLTN yang beroperasi sebanyak 443, dan yang sedang dibangun sebanyak 25 buah

Berapa biaya untuk pengolahan limbah PLTN?
Sekitar 1- 3 persen dari biaya produksi listrik
 
UAN yang tiap tahun dilaksanakan saja bocor, bagaimana jika itu terjadi pada PLTN?
Kemungkinan kebocoran ada, tetapi sistem keamanan PLTN yang memakai teknologi tinggi dilakukan secara baik dan berlapis-lapis dan kemungkinan bocor akan dapat diminimalisir.

Sudah siapkah bangsa Indonesia memiliki PLTN?
secara garis besar, teknologi dan SDM bangsa Indonesia sudah siap dengan adanya kerjasama di bidang teknologi nuklir dengan bangsa-bangsa lain. nah disinilah peran masyarakat untuk mendukung pembangunan PLTN di Indonesia ini agar hasil yg kita dapatkan dapat dirasakan oleh bangsa Indonesia ini.
 
Apakah pemerintah sudah memikirkan dampak negatif dari didirikannya PLTN dan cara penyelesaiannya bila terjadi hal-hal yg tidak diinginkan baik secara materi maupun non materi? (jangan sampai seperti kasus Lapindo mereka hanya mendirikan tanpa memikirkan lingkungan sekitar/penanganan yg lambat bagi korban)
Misalkan ada dampak negatif yg merugikan masyarakat, disini sudah di bentuk team penaggulangan bahaya baik untuk di lingkungan PLTN itu sendiri maupun Lingkungan sekitar, dan dengan adanya kasus yg terjadi di Lapindo itu menjadi bahan pembelajaran dalam penanggulangan dampak-dampak negatif/bahaya yg mengancam masyarakat dan diharapkan dengan adanya team yg sudah dibentuk(secara dini), maka masyarakat tidak perlu khawatir.

Apakah pendirian PLTN sangat berguna bagi bangsa Indonesia baik dilihat dari berbagai aspek bidang,jika iya bisakah kekayaan alam kita ini tidak dikuasai orang asing ? (mengingat sebagian besar di kuasai asing seperti emas, batubara, minyak bumi dll)
Jika kita lihat dari segi teknologi itu sangat-sangat berguna kita mempunyai teknologi yg baru dan dapat kita kembangkan serta menjadi suatu trobosan baru bagi SDM bangsa Indonesia. dari segi ekonomi itu sudah sangat jelas, berapa keuntungan yg akan kita dapatkan. dan untuk masalah campur tangan pihak asing, jelas kita harus bekerjasama baik itu materi maupun non materi,tapi kita berusaha jangan sampai SDA kita dikuasai lagi oleh pihak asing yg jelas-jelas sangat merugikan bangsa Indonesia, kita tidak akan mengulang kembali kesalahan-kesalahan yang dulu.



SOURCE :